Sunday, 28 October 2012

Cara Berbicara

Dear Blog(ger),

Met Hari Sumpah Pemuda,

Sering kita jumpai di Facebook, banyak orang yang kadang-kadang menuliskan status mereka dengan sedikit menyisipkan bahasa Inggris, entah biar terkesan gaul, keren atau mereka punya alasan tersendiri membuat status seperti itu. Tapi terkadang penulisan kata dalam bahasa Inggris yang mereka tulis itu salah, membuat kita kadang 'gatal' buat mengoreksinya. Pertanyaannya; apakah orang tersebut mau untuk dikoreksi? Satu contoh seorang Facebooker yang update status:

A : Ni smua ngk Feerrr...

      w benciiiii ...

B : Fair kaleeee.....
A : B @ Iya w jg tw, lagian suka2 cocot w kalee mslh bwt loe?

Dari percakapan antar Facebooker di atas kita bisa liat kalo si A tidak mau di koreksi oleh si B, A membalas comment si B dengan nada yang sinis, seolah2 dia tahu pengejaan yang benar tetapi dia hanya ingin mem-plesetkan kata tersebut agar terkesan seperti yang dia mau, sedangkan B mencoba mengoreksi karena beranggapan bahwa A salah mengeja kata fair tersebut.

Apakah B memang mau memberitahu A bahwa pengejaannya salah atau hanya ingin mempermalukan si B dengan mengoreksi status si A dan menganggap dirinya sendiri lebih pintar dari si A? kalo kita lihat nada sinis dari si A, jelas bahwa dia merasa dipermalukan, kalau memang merasa dipermalukan kenapa tidak dihapus saja comment dari si B? Pertanyaan yang cukup kompleks, tapi dari sini bisa di ambil dua kemungkinan menurut gw: pertama, tidak semua orang ingin dikoreksi di depan umum, meskipun dia sadar yang dilakukannya salah karena itu akan membuat dirinya merasa malu. Kedua, cara penyampaian yang salah. Menyampaikan sesuatu itu harus berbeda caranya antara satu individu dengan individu lainnya, mungkin seseorang ada yang senang dengan cara penyampaian langsung, tapi orang lain mungkin lebih nyaman dengan penyampaian yang lebih lembut, mungkin dengan sedikit basa-basi.

Jadi ada baiknya kita melihat seperti sifat orang tersebut, bagaimana mereka merasa nyaman untuk dikoreksi, tidak hanya untuk mengoreksi, tapi juga dalam berbicara, bagaimana caranya agar mereka nyaman untuk mendengarkan kita, agar mereka mau menuruti kemauan kita, agar maksud kita tercapai dengan penerimaan yang terbuka dari si pendengar. Ada banyak buku diluar sana yang bisa membantu kita untuk menjadi seorang pembicara yang baik, bagaimana cara kita meyakinkan orang, bagaimana kita menjalin relasi dari cara berbicara. Tidak sedikit motivator-motivator yang bermunculan akhir-akhir ini, menjadi kaya raya hanya dengan kemampuan berbicara yang bisa membuat hati kita tergugah, bersemangat. Coba lihat para pebisnis MLM kalau lagi memberikan persentasi, terlepas dari mereka hanya menjual mimpi, kita lihat cara mereka berbicara, cara mereka meyakinkan dan memberikan motivasi-motivasi sehingga setidaknya membuat satu persen dari hati kecil kita mengatakan bahwa ini bisnis yang menjanjikan. Orang-orang tadi tahu bagaimana cara membuat si pendengar nyaman mendengarkan apa yang mereka katakan. Tahu cara pendengarkan ingin mendengarkan.

Well, jadilah pembicara yang baik kalau anda ingin didengarkan. Cari tahu bagaimana cara audiences ingin mendengarkan, banyaklah baca buku, dan banyaklah menulis. sangat membantu loh.... Good Luck!


No comments:

Post a Comment